Laman

PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA BLOG BERKARAKTER PADA PEMBELAJARAN BENTUK HUBUNGAN SOSIAL KELAS IX TUNARUNGU 
DI SLB YPAC SUMBAR

OLEH :
DESNIAR, S. Pd
GURU SLB YPAC SUMBAR


ABSTRACT

Desniar, S. Pd. 2013. An effort to improve student’s motivation to learn by characteristic blogs media at learning forms of social interaction on The deaf XI class in SLB YPAC Sumbar.
The motivation to learn is a very important thing in student’s learning process.We can imagine  What will happen if learning without motivation. If it is left, we will not success in learning, it is taste bland, even it will affect aneducation quality. The learning process was found in the field about student’s motivation to learn is less. Because the learning media is not interested at subject form of social interaction. Various efforts can be done to increase motivation to learn, one of them is by create learning media that appropriate with student characteristic, actual, interested and based on IT, it must can be controlled, restrained and able give a positive affect to students. Then, is done a research to find solutions from these problems. Research subjects are the students of SMPLB-B XI Class by two people. The type of research is a class action. This research is done in two cycles. Methods of data collection are observation and tests. Data analyzed by reduction, explanation, descriptively inference. Instrument validation extend the observation, cooperate with IT teacher, and audit with the principal.
This blog media is proved to deliver quality results. Showed student’s enthusiastic to follow the learning process. And the quantity show percentages and graphs are up significantly in  two cycles at two students were on the initial conditions, the result is from 35 % until 45 % and at first cycle 50 % until 60 %. Ability to reach the final 80 % until 90 %, and cultivation values of good character. It can be concluded that characteristic blog able to motivate student in learning with significant results.


Keyword : The Research of Class Action, Characteristic Blogs Media, Motivation to Learn.
PENDAHULUAN

Dunia pendidikan saat ini telah berkembang dengan pesat seiring majunya teknologi salah satunya adalah pendidikan yang berbasis Informasi Teknologi yang biasa di singkat dengan IT. Berbagai macam informasi dapat dengan mudah diakses baik berupa bacaan, foto, vidio bahkan hal-hal yang bersifat jejaring sosial dengan segala daya tariknya. Deman IT menjamur dari Kota sampai ke pelosok desa, dari orang dewasa, anak-anak bahkan balita dan manula pun ikut bergabung. Bermacam jenis teknologi diggunakan dari Hand phone, i-phon, lap top, tablet, komputer lengkap dengan akses internetnya. Program yang ditawarkanpun bermacam-ragam dan bervariasi sehingga membuat kita tiada hari tampa internet. Kondisi ini jika tidak kita manfaatkan untuk dunia pendidikan  maka kita akan tertinggal dan   suatu hal yang mubazir, namun jika pemanfaatannya tidak ada kontrol dan filter juga akan memberi dampak negatif bagi penggunanya.
Sekolah yang merupakan lembaga formal,  pada saat ini telah  tersedia fasilitas internet dan para siswanyapun telah cakap dalam mengaksesnya, baik disekolah reguler maupun sekolah Khusus, seperti Sekolah Luar biasa termasuk SLB YPAC Sumbar, di Sekolah SLB YPAC Sumbar dari tingkat SMPLB-B sampai SMALB telah menjadikan Komputer dan akses Internet sebagai mata pelajaran  keterampilan vokasionl atau TIK, sehingga penggunaan akses internet pada tingkat SMPLB-B telah bisa dikatakan mahir, apa lagi Siswanya merupakan Anak dengan kebutuhan khusus pada pendengaran yang banyak menjadikan mata sebagai penerima informasi atau sering disebut insan pemata, mereka pada umumnya memiliki rasa ingintahu yang tinggi terhadap hal-hal aktual, apalagi yang menarik dan menjadi trens.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada kelas IX SMPLB-B semester I terdapat materi tentang bentuk interaksi  sosial. Berdasarkan hasil observasi dalam kelas, pembelajaran terlihat adanya kebosanan dan kecenderungan siswa tidak bersemangat dan tidak terlalu menarik,  media yang digunakan adalah media gambar. Siswa terlihat banyak yang berpangku tangan, ngobrol dengan teman dengan isyarat dan ada yang melamun, keaktifan dalam bertanya dan menjawab pertanyaanpun kurang, bahkan  hasil belajarnya pun belum mencapai keberhasilan atau nilai yang diinginkan berdasarkan tes awal yang dilakukan nilai rata-rata siswa 4,5 sementara Nilai Minimum yang harus dicapai adalah 6 hali ini membuktikan bahwa motivasi belajar merupakan factor terpenting tercapainya proses pembelajaran yang baik atau peningkatan kualitas pembelajar. Kondisi yang demikian merupakan kondisi yang tidak kondunsif bagi siswa dan jika dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan hal yang fatal, maka dibutuhkan motivasi yang dapat merangsang pembelajaran yang menyenangkan  dan lebih menarik,  kita ketahui motivasi merupakan dorongan atau keinginan yang berasal dari dalam maupun dari luar diri yang perlu ransangan, rangsangan inilah yang perlu kita sesuaikan dengan kondisi siswa, karakteristik maupun aktualitas serta kebermaknaan, apalagai pada pembelajaran tersebut merupakan penanaman konsep-konsep abstrak dan paparan materinya banyak  sehingga membutuhkan media pembelajaran yang menarik dan mampu memangkitkan semangat belajar siswa untuk itu penulis berupaya merancang media pembelajaran yang cocok bagi siswa dan berkarakter sebagai filter dalam pelaksanaanya yang terintegrasi yang sesuai dengan amanat Pemerintah tertuang dalam rencana Aksi Nasional ( RAN) Pendidikan karakter Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010-2014. Artinya mengandung nilai-nilai luhur dengan harapan mampu menumbuhkan karakter-karakter positif, menarik, uptodate, serta yang mampu melibatkan siswa secara aktif, kreatif dan membangkitkan motivasi siswa dalam belajar serta serasi dengan karakteristik siswa juga dapat mencapai penguasaan materi sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan bergairah.
Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis mencoba merancang sebuah media pembelajaran dari program komputer yang terakses dengan internet yaitu program BLOG, media yang penulis rancang dalam bentuk tampilan-tampilan menu yang didalamnya memuat tentang propel, materi,  gambar, vidio serta artikel-artikel dan puisi yang tersusun berdasarkan karakter yang akan di kembangkan, sehingga siswa nanti dapat mengaksesnya secara langsung dalam satu blog. Program ini penulis pilih karena cocok bagi siswa dan mampu menjawab tantangan yang telah dipaparkan diatas. Karena penggunaanya terprogram, terarah dan terkontol sehingga diharapkan dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dan konsep yang diajarkanpun tercapai hendaknya.
       Sesuai dengan rumusan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah  untuk  meningkatkan motivasi belajar siswa melalui media blog Berkarakter pada pembelajaran bentuk interaksi  sosial kelas IX tunarungu di SLB YPACSumbar. Penelitian ini bermanfaat untuk peningkatan mutu pembelajaran dalam pengunaan media blog berkarakter selain itu guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa melalui media blog yang berkarakter, agar anak lebih termotivasi dalam belajar dan lebih kreatif, peningkatan kualitas sekolah serta menjadi referensi yang sederhana bagi pihak-pihak terkait baik  pendidik maupun tenaga pendidik.

Pembahasan
Pengertian motivasi belajar: Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks.
Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.
A.M. Sardiman (2005:75) motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.
Menurut Siti Sumarni (2005), Thomas L. Good dan Jere B. Braphy (1986) mendefinisikan motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang mendasarinya.
Motivasi adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas. Masih dalam artikel Siti Sumarni (2005), motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan secara psikologi, berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya, atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. (KBBI, 2001:756).
Beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian motivasi adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai.
1.      Macam-macam motivasi belajar
Membicarakan macam-macam motivasi belajar, disini penulis hanya akan dibahas dari dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”.
a.       Motivasi Intrinsik
Menurut Syaiful Bahri (2002:115) motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti Sumarni (2005) menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno (2007) mengartikan motivasi intrinsik sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan, motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari luar.
b.      Motivasi Ekstrinsik
Menurut A.M. Sardiman (2005:90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sedangkan Rosjidan, et al (2001:51) menganggap motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar.
2.      Ciri-Ciri Seseorang Termotivasi
Menurut Sardiman (2006) bahwa motivasi yang ada dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
2. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). 
3.  Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
4.  Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk   sukses).
5.  Mempunyai orientasi ke masa depan.
6.  Lebih senang bekerja mandiri.
7.  Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
8.   Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).
9.   Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini.
10. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Apabila seseorang telah memiliki ciri-ciri motivasi di atas maka orang tersebut selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Selain itu siswa juga harus peka dan responsif terhadap masalah umum dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Siswa yang telah termotivasi memiliki keinginan dan harapan untuk berhasil dan apabila mengalami kegagalan mereka akan berusaha keras untuk mencapai keberhasilan itu yang ditunjukkan dalam prestasi belajarnya. Dengan kata lain dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi maka seseorang yang belajar akan melahirkan prestasi belajar yang baik.


A.    Indikator Keberhasilan
Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah :
  1. Siswa memperhatikan keterangan guru dalam pembelajaran
  2. Siswa dapat menjawab pertanyaan guru dalam pembelajaran
  3. Siswa bertanya kepada guru dalam proses pembelajaran
  4. Siswa mencatat pelajaran yang ditulis guru
  5. Siswa mengerjakan tugas
  6.  Siswa aktif dalam proses pembelajaran.
  7. Terjadinya interaksi multi arah dalam pembelajaran.
  8. Mencapai nilai ketuntasan belajar minimum 6,5
  9. Menanamkan nilai karakter yang telah ditentukan.
 
Pengertian dan Definisi Blog
Blog berasal dari kata Web dan Log (WEBLOG) yang berarti catatan online (yang berada di web).
Pengertian yang lebih lengkap, blog adalah situs web yang berisi tulisan, artikel atau informasi bermanfaat yang diupdate (diperbaharui) secara teratur dan dapat diakses secara online baik untuk umum maupun pribadi. Blogger adalah pemilik blog atau pengarang isi blog.
  1. Ciri-ciri Blog
    Berikut adalah ciri-ciri blog secara umum
  1. Memiliki Nama dan Alamat yang bisa diakses secara online
  2. Memiliki tujuan
  3. Memiliki isi atau postingan yang berupa artikel, catatan, dan informasi lainnya
  4. Postingan atau isi blog terarsip (tersimpan sesuai tanggal, bulan dan tahun posting)
  5. Isi Blog umumnya selalu bertambah atau terupdate sesuai dengan tujuan blog
  1.  Tujuan Blog Secara Umum, antara lain :
  1. Menyampaikan informasi yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun bagi orang lain
  2. Memberikan keuntungan bagi diri sendiri maupun orang lain
  3. Menyalurkan hobby dan mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif
  4. Berkarya atau aktualisasi diri
  5. Saling bertukar pengetahuan dengan pembaca, blogger menulis, pengunjung memberikan tanggapan atau komentar
  6. Berbagi pengalaman 
  7. berbagi software berguna, seperti foto, film/video, dokumen, dsb
  8. banyak lagi, sesuai dengan jenis / topik yang diangkat
       Karena blog bermacam-macam jenisnya, maka tujuan blog juga dipengaruhi oleh jenis blog tersebut.
misal :
a.  Tujuan Blog Pribadi : bertujuan untuk memberikan informasi yang update tentang diri pemilik blog. Seputar pengalaman, hal-hal yang berkesan, catatan harian, catatan perjalanan pribadi, dan sebagainya
b.  Tujuan Blog Kesehatan : bertujuan untuk memberikan informasi kesehatan terkini
c. Tujuan Blog bisnis : bertujuan untuk memberikan informasi terkini seputar bisnis sebuah perusahaan
      d.Adapun tujuan blog yang penulis buat adalah sebagai media pembelajaran  berkarak terbagi anak tunarunggu khususnya pembelajaran materi bentuk intaraksi sosial
 Etika Blogger 
  1. Memiliki tujuan yang baik
  2. Membuat artikel/postingan yang asli, atau kegiatan lain yang melanggar hak cipta (tanpa izin pemilik)
  1. Tidak membuat postingan yang merugikan orang lain, mengganggu, menipu (spam), mengandung kekerasan, isu sara, dan hal negatif lainnya

  1. Blog yang Berkarakter
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Dekdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter, adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, dan berwatak.
Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menempati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan (estetis, sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertidak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Karakter adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku).
Nilai-Nilai Karakter
           Sesuai dengan Pedoman integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran bagi peserta didik tunarungu di Sekolah Pertama Luar Biasa. Kemendikbud.  Dirjen Dikdas Derektorat Pembinaan PK dan LK Dikdas 2012, bahwa pembentukan karakter  dilakukan   dengan kegiatan yang dimulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan dan evaluasi yang tertuan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajarn yang disertai dengan latihan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Ruang lingkupnya adalah : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
      Berdasarkan hal tersebut maka penulis menyatakan bahwa blog berkarakter yang penulis rancang nantinya adalah sebuah media berbaris IT yang memuat nilai-nilai karakter sebagai filter mengingat usia mereka dalam masa puberitas dan karakteristik anak tunarunggu sehingga dapat dijadikan media pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi anak dan memberikan nilai positif sehinga hasil yang dicapai seimbang dan optimal.



PEMBAHASAN
 Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan yakni penelitian tindakan kelas atau action research class. Yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki mutu praktek pengajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas didalamnya. (Depdiknas : 2003) “ Penelitian tindakan kelas ( PTK) adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif.
Oleh Aleks (2000:1) “cara menyebakan praktisi pendididkan untuk melakukan perubahan dan meningkatkan praktek kerja mereka. Asumsi yang digunakan adalah bahwa praktisi pendidikan bersama-sama membahas suatu masalah yang sama, melakukan klarifikasi dan negosiasi ide serta kepedulian yang sungguh-sungguh, maka mereka dapat melakukan perubahan sikap mereka sendiri, perubahan itu tidak akan terjadi jika hanya dilakukan dengan ceramah atau perlakuan individu saja.
Selain itu menurut Sukardi (2003: 213) juga perlu diketahui karakteristik eksen riset adalah:
1.      Problem yang dipecahkan merupakan persoalan praktis yang dihadapi peneliti dalam kehidupan profesi sehari-hari.
2.      Peneliti memberikan perlakuan atau treakmen berupa tindakan yang terencana untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti.
3.      Langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalm bentuk siklus, tingkatan atau daur yang memungkinkan terjadinya kerja kelompok maupun kerja mandiri secara intensif.
4.      Adanya langkah berfikir reflektif atau revlextive thinking dari penelitian baik sesudah maupun sebelum tindakan.
Jadi penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di kelas secara  sistematis reflektif terhadap berbagai aksi pelaku mulai dari perencanaan sampai dengan penelian terhadap tindakan nyata dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Kegiatan pembelajaran ini abtara lain memanfaatkan lingkungan sebagai sumber pusat belajar untuk meningkatkan pemahaman struktur tumbuhan ( batang).
Suharsimi Arikunto ( 2006) juga menjelaskan bahwa ada beberapa persyaratan penelitian tindakan kelas oleh Guru :
1.      Harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi dalam pembelajaran.
2.      Menuntut dilakukan percermatan secara terus- menerus, objektif dan sistimatis.
3.      Penelitian tindakan kelas harus dilakukan sekurang- kurangnya dalam dua siklus tindakan berikutnya.
Hal penting yang harus diperhatikan diantaranya :
1.      Penelitian tindakan kelas mengikutsertakan secara aktif peran Guru dan anak dalam bernagai tindakan.
2.      Kegiatan refleksi dilakukan berdasarkan pertimbangan rasional yang mantap dan falid guna melakukan perbaikan tindakan dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi.
3.      Tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran dilakukan dengan segera dan dilakukan secara prsktis
4.      Harus betul- betul disadari oleh pemberi maupun pelakunya

Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan oleh peneliti sendiri tanpa perantara orang lain, guna mendapatkan data yamg akurat yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti, teknik yang digunakan adalah dengan teknik tes yaitu tes lisan, tulisan serta studi dokumentasi sebagai teknik pelengkap dan wawancara secara non formal rekan guru IT, kepala sekolah.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dilakukan dengan cara:
1. Observasi
Teknik pengumpulan data melalui observasi merupakan cara peneliti mengamati objek secara langsung dengan menggunakan instrumen penelitian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh pengamat. Dalam penelitian ini, peneliti melihat kemampuan Konsep Hubungan Sosial pada anak tunarungu, motivasi serta suasana pembelajarannya sesuai dengan format observasi dan soal.
2. Skala sikap       
Skala sikap merupakan suatu bentuk pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati sikap dalam pelaksanaan tindakan untuk mengetahui motivasi siswa  dalam belajar, pengumpulan data melalui skala sikap dilakukan dengan mengisi prilaku yang tanpak saat siswa belajar khususnya tentang motivasinya.
       3.Tes


A.    Validasi Instrumen Penelitian Kajian Atau Evaluasi.

Evaluasi dilakukan disaat proses dan akhir tindakan yang dilakukan pada tiap-tiap siklus. Keabsahan data berhubungan dengan evaluasi agar kebenaran dan kenetralan hasil penelitian ini maka penulis melakukan beberapa kegiatan yaitu:
1.           Memperpanjang kegiatan pengamatan, tidak hanya pada pelaksanaan tindakan saja tapi dalam proses peljaran yang lainnya.
2.           Membicarakannya dengan kawan sejawat yang mempunyai latar belakang pendidikan yang sama serta mengetahui masalah yang sedang penulis teliti yaitu guru IT.
3.           Menganalisa kasus negatif yaitu melakukan kompirmasi dan cek ulang data yang diperoleh
4.           Melakukan Audit  dengan kepala sekolah untuk memeriksa kelegkapan dan ketelitian untuk memastikan bahwa tindakan yang dilakukan mengenai sasaran atau tujuan yang diharapkan.


PEMBAHASAN

 Hasil Penelitian
Siklus I.
Berikut gambar tampilan blog penulis :


Pelaksanaan Pembelajaran
Mengacu pada program pembelajaran, silabus,tujuan dan materi yang di ajarkan serta kegiatan pembelajaran maka pelaksanaan pembelajaran di lakukan metode yang di gunakan adalah : ceramah bervariasi, inkuiri, demostrasi,  simulasi dan latihan .
pelaksanan di mulai dengan penjelasan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan anak
      Penilaian Program/ refleksi
     Penilaian penggunaan media blog berkarakter, mengacu pada motivasi belajar anak saat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran blog berkarakter. Adapun format penilaian sebagai berikut:

Teknik
Bentuk
Pengamatan perorangan mengenai motivasi belajar
Karakter yang tampak
Idividual
Pengamatan
Siswa ( X) Awal belajar terlihat sedikit bingung, masih banyak bertanya dan sesekali mengobrol dengan temannya, dan bengong apa yang musti dilakukan.
Ia terlihat tertarik dengan media blog, hanya saja sedikit bosan karena blog yang dibuat kurang bervariasi hanya memuat isi pokok materi saja.
Tugas kelompok juga belum terjalin dengan baik yaitu saat mendemontrasikan contoh bentuk interaksi.
Menjawab salam dan berdo’a = religius
Membaca blog dengan tekun= rajin membaca
Semangat membuka blog = rasa ingin tahu.
Menunjukan sikap positif/ setuju pada contoh interaksi sosial berkerjasama = Peduli lingkungan dan peduli sosial.


Siswa ( Y) Awal melihat blog sikapnya antusias dan terlihat anak lebih senang dan bergairah karena hal yang baru dan disukainya, namun pada menu-menu yang tersedia ia terlihat sedikit bingung dan bertanya, kemudian ia mengatakan ”mana yang lain ya? Waktu melihat beberapa gambar. Ia terlihat lebih fokus sehingga cenderung kurang berinteraksi dengan siswa satunya, asyik dengan kegiatan yang sedang di lakukannya, begitu juga saat tugas mendemontrasikan bentuk interaksi sosial siswa kurang merespon.
Menjawab salam dan berdo’a = religius
Membaca blog dengan tekun= rajin membaca
Semangat membuka blog = rasa ingin tahu.
Menunjukan sikap positif/ setuju pada contoh interaksi sosial berkerjasama = Peduli lingkungan dan peduli sosial.

D.Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil refleksi yang penulis lakukan dengan kolabolator, terlihat belum tercapainya motivasi belajar yang diharapkan, perlu dilakukan beberapa upaya guna meningkatkan motivasi tersebut, untuk itu dilanjutkan  siklus ke II.

SIKLUS II
1. Perencanaan
Berdasarkan hal diatas maka permasalahan yang masih timbul adalah belum tercapainya motivasi yang diharapkan, untuk itu berdasarkan hasil refleksi siklus satu perlu  dilakukan langkah- langkah sebagai berikut :
a.    Memperbaiki tampilan menu pada blog berkarakter agar lebih tersetruktur dan menarik, dengan membuat tampilan serta asesoris lainya, yaitu :
Beranda, profil, materi, foto,vidio, evaluasi, serba-serbi. Berikut bentuk blog  berkarakter siklus II :
C. Penilaian Program/ Refleksi
     Penilaian penggunaan media blog berkarakter, mengacu pada motivasi belajar anak saat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran blog berkarakter. Adapun format penilaian sebagai berikut:

Teknik
Bentuk
Pengamatan perorangan mengenai motivasi belajar
Karakter yang tampak
Idividual
Pengamatan
Siswa ( X) Awal belajar terlihat bersemangat, tidak terlihat kebingungan lagi. Ia terlihat tertarik dengan media blog yang baru, ia lebih fokus, dan sesekali bertanya pada guru tentang hal yang belum dimengerti. Pertanyaan yang guru ajukan dengan ligat di jawabnya. Ia belajar dengan sikap positif dan bersemangat. Interaksi yang ditunjukan sudah multi arah yaitu Siswa dengan siswa dan siswa dengan guru
Menjawab salam dan berdo’a = religius
Membaca blog dengan tekun= rajin membaca
Semangat membuka blog = rasa ingin tahu.
Menunjukan sikap positif/ setuju pada contoh interaksi sosial berkerjasama = Peduli lingkungan dan peduli sosial.


Siswa ( Y) sikapnya antusias dan terlihat anak lebih senang dan bergairah, ia dengan ligat membuka menu-menu yang ada dengan wajah senang. bahkan Saking asyiknya ia harus diingatkan dengan keterbatasan waktu serta evaluasi yang harus dikerjakannya. Interaksi sedikit lebih cenderung dua arah yaitu siswa dengan guru, karena ia lebih senang dan asyik dengan menu-menu yang ada, jadi harus diingatkan guru.
Menjawab salam dan berdo’a = religius
Membaca blog dengan tekun= rajin membaca
Semangat membuka blog = rasa ingin tahu.
Menunjukan sikap positif/ setuju pada contoh interaksi sosial berkerjasama = Peduli lingkungan dan peduli sosial.


D.Tindak lanjut
Berdasarkan hasil refleksi dan penoman indikator keberhasilan yang telah disusun terlihat adanya peningkatan yang seknifikan terhadap motivasi belajar dengan menggunakan blog berkarakter, untuk itu penelitian ini selesai dilaksanakan.



  1. Pembahasan

    1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian  
Proses yang dilakukan dalam meningkatkan motifasi belajar siswa melalui blog berkarakter bagi  siswa tunarungu antara lain : peneliti melaksanakan pengamatan terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bentuk interaksi serta media pembelajaran yang digunakan sebelumnya. Pengamatan saat proses belajar mengajar terlihat adanya kebosanan yang terjai  pada anak dan pembelajaran yang tampak kurang kondunsif sehingga mempengaruhi hasil belajarnya. Kondisi ini jika dibiarkan berlarut-larut kan menimbulkan hal yang tidak baik bagi siswa maupun guru untuk itulah penulis mencoba merancang media pembelajaran blog
 Beberapa kegiatan yang telah diberikan, maka peneliti mendapatkan hasil bahwa pelaksanaan pembelajaran pada indikator keberhasilan, yaitu:
    1.  Siswa memperhatikan keterangan guru dalam pembelajar
    2. Siswa baru sebagian dapat menjawab pertanyaan guru dalam pembelajaran
    3. Siswa masih enggan bertanya kepada guru dalam proses pembelajaran
    4. Siswa mencatat pelajaran yang ditulis guru
    5. Siswa mengerjakan sebagian tugas  tugas
    6.  Siswa belum terlalu aktif dalam proses pembelajaran.
    7. Belum terjadinya interaksi multi arah dalam pembelajaran.
    8. Nilai KKMnya belum 6,5
    9. Tampak anaknya penerapan karakter pada siswa.
 


Pelaksanaan Siklus II
1. Pelaksanaan
Pelaksanaan merancang kembali rencana pelaksanaan pembelajaran namun masih tetap dalam tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan blog berkarakter. Berdasarkan hal diatas maka permasalahan yang masih timbul adalah belum tercapainya motivasi yang diharapkan, untuk itu berdasarkan hasil refleksi siklus satu perlu  dilakukan langkah- langkah sebagai berikut :
a.       Memperbaiki tampilan menu pada blog berkarakter agar lebih tersetruktur dan menarik, dengan membuat tampilan serta asesoris lainya, yaitu :
Beranda, profil, materi, foto,vidio, evaluasi, serba-serbi. Berikut bentuk blog  berkarakter siklus II :



Motivasi Belajar dapat digambarkan pada grafik di bawah ini:


BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

    1. Simpulan

  1. Media blog berkarakter cocok diberikan pada siswa tunarungu untuk pembelajaran bentuk interaksi sosial karena memperhatikan karakteristik siswa dan mampu menjawab  kebutuhan  siswa  sesuai pembelajaran yang berbazis IT dengan kondisi dan stuasi sekarang yaitu di zaman moderen ini.
  2. Media blog berkarakter dirancang sedemikian rupa dengan menvariasikan strategi pembelajaran, pendekatan serta metode pembelajaran sehingga anak tidak bosan dan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
  3. Hasil pembelajaran yang dicapai dengan media berkarakter ini  menunjukan hasil yang memuaskan baik secara kualitas maupun kuntitas.

    1. Saran
  1. Sebagai pendidik sebaiknya lebih peka melihat dan proaktif menyikapi kondisi dan situasi yang berkembang yang terjadi disekitar kita
  2. Memodivikasi kurikulum dan berupaya menciptakan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan aktual merupakan tindakan yang baik untuk dilakukan.
  3. Semoga Dinas pendidikan selalu memberikan dukungan secara moril dan materil untuk penyelenggaraan pendidikan khususnya dalam rangkan pengembangan pengetahuan Guru untuk peningkatan kompetensinya.
4.      Menjalin kerjasama dengan intansi terkait seperti tim ahli IT, organisasi Guru agar mampu menjadi fasilitaor untuk perkembangan kemampuan Guru.



DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas Dirjen Manajemen Diknas dan Dikmen Derektorat pembinaan SLB, 2006, ”Standar Isi dan Standar Kompentensi Kelulusan dan Panduan Penyusunan KTSP Tunarungu”.

Depdiknas Dirjen Manajemen Diknas dan Dikmen Derektorat pembinaan SLB, 2006, ”Standar Kompentensi dan Kopentensi Dasar KTSP SLB Tunarungu”.

Dra Pernamanarian Somad, Dra Tati Hernawati, 1995, ” Orthopedgogik Anak Tunarngu”, Dirjen Perguruan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru.

Haryanto, S.Pd , ” macam-macam motivasi belajar”,http://belajar psikologi.com/macam-macam belajar/ dikses tanggal 5 Juli 2013.

Haryanto, S.Pd , ” Pengertian interaksi sosial”,http://belajar psikologi.com/macam-macam belajar/ dikses tanggal 5 Juli 2013.

Hardika’s, Blog , ” bentuk Interaksi Sosial”,http://handdikap.blogspot2013/01bentuk-bentuk interaksi sosial.httl.  dikses tanggal 5 Juli 2013.

Jasmadi, 2010,” Panduan Praktis menggunakan Fasilitas Internet”,Yogyakarta: C.V. Andi Offset.
Juansyah,2012,:Pengertian Karakter:http://wordpressdiakses 28 /5/ 2014.
Kemendikbud Dirjen Dikdas deroktorat pembinaan PKLK Dikdas, 2012, “ Pedoman intergrasi pendidikan Berkarakter dalam pembelajaran bagi Peserta didik Tunarungu di SMPLBB”.
Sofan Amri, S. Pd, Ahmad Jauhari, S. Pd, tatik Elisah, S. Pd, 2011 “ Imlementasi Pendidikan karakter dalam pembelajaran”, Jakarta :PT. Prestasi Pustakaraya.
Taufik Rahman Dhiri, 2006, ”Pengenalan sosiologi SMP Kelas VII”, Yudistira.

Universitas Negeri Padang Kemdikbud, 2012 ” Bahan Ajar Pendidikan Luar Biasa”.

Prof. Suharsimi Arikunto,dkk, 2008, ”Penelitian Tindakan kelas”,
Jakarta: Bumi Aksara,.


      www.wawasan pendidikan.com/2013/07/artikelpendidikan tentang cirri   motivasi belajar.htm/diakses 28 /5/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar